Tiga puluh tahun telah kau lalui
Lalu apakah yang kamu harapkan dan nantikan
Uban pemberi peringatan telah menegurmu
Lalu apakah kamu akan berhenti
Malam-malammu berlalu dengan sangat cepat
Sedangkan kamu tetap meneruskannya
Sekiranya kamu berakal, niscaya usia tidak terbuang percuma
Kamu tidak menggantikan kebaikan dengan keburukan
Mengapa kamu—duhai celaka—kalau begitu tidak bersiap-siap
Untuk negeri tempat tinggal dan negeri keabadian
Apakah kamu tidak suka kematian yang datang tiba-tiba
Sedangkan kamu tahu bahwa tidak ada penolong bersamanya
Kematian di setiap saat membuka kain kafan
Dan kita dalam kealpaan terhadap apa bisa menyelamatkan kita
Jangan merasa tentram kepada dunia dan kemegahannya
Meskipun kamu menyandang anugrah-anugrahnya yang baik
Di manakah para kekasih dan tetangga, apakah yang mereka perbuat
Di manakah orang-orang yang dulu bersama kita
Kematian telah memberi minum mereka segelas air yang tidak jernih
Lalu mereka tinggal di bawah tumpukan tanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar