Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,(QS.23:1)
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya,(QS.23:2)
وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
dan orang-orang yang memelihara shalatnya.(QS.23:9)
أُوْلَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ
Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,(QS.23:10)
الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
(ya'ni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.(QS.23:11)
Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berkata,
“Aku bertanya kepada Rasulullah, ‘Apakah amal yang paling utama?’ Rasul menjawab, “Shalat pada waktunya”
Dalam riwayat Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban disebutkan, Rasulullah menjawab, “Shalat pada awal waktunya”
Diriwayatkan dari Abu Qatadah bin Rab’I,
Rasulullah Saw bersabda, “Allah berfirman, ‘Sesungguhnya aku telah mewajibkan atas umatmu
Membersihkan Dosa
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَأَقِمِ الصَّلاَةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّـيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.(QS.11:114)
Dalam menafsirkan ayat ini Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud ra. Bahwa ada seorang lelaki telah mencium seorang wanita. Kemudian mendatangi Rasulullah dan menceritakan apa yang telah dilakukannya. Maka turunlah ayat ini.
Diriwayatkan bahwa Abu Hurairah ra, berkata “Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Apa pendapatmu jika ada sungai di dekat rumah salah satu dari kalian, lalu dia mandi di dalamnya 5 kali sehari, apakah akan tersisa kotoran dari badannya?’ Mereka menjawab, ‘Tidak ada tersisa kotorannya’. Kemudian Rasulullah berkata, ‘Demikianlah perumpamaan shalat 5 waktu, dengannya Allah menghapus dosa-dosa’.”
Shalat pencegah perbuatan dosa
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS.29:45)
Syaikhul islam, Ibnu Taimiyah berkata, “Sesungguhnya dalam shalat terdapat pencegahan terhadap apa yang dibenci, yaitu perbuatan mungkar dan keji. Di dalam shalat terdapat pencapaian apa yang dicintai, yaitu dzikir kepada Allah. Memperoleh apa yang dicintai lebih besar daripada mencegah apa yang dibenci. Dzikir kepada Allah adalah ibadah hati. Ibadah hati karena Allah dimaksudkan kepada Dzat Allah. Adapun tercegahnya kejahatan dimaksudkan karena selain dzat Allah dan ia hanya mengikuti”.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Bahwa ada seorang mendatangi Nabi dan berkata, “Sesungguhnya si Fulan pada malamnya melakukan shalat, tetapi pada pagi harinya dia mencuri” Maka Nabi menjawab, “Sesungguhnya shalat akan mencegahnya dari apa yang kamu katakan”.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Nabi bersabda,
“Sesungguhnya awal sesuatu yang diperhitungka dari amal seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka dia beruntung dan akan selamat. Jika shalatnya rusak maka dia merugi. Jika kewajiban fardhunya ada sesuatu yang kurang maka Allah berfirman, “Lihatlah apakah hamba-Ku ini memiliki amalan sunnah”. Maka Amalan sunnah itu menyempurnakan kekurangan amal fardhu. Kemudian semua amalnya menjadi seperti itu”
“Sesungguhnya amal-amal hamba yang paling pertama kali diperhitungkan pada hari kiamat adalah shalat” Rasulullah Saw bersabda :”Tuhan kami yang Maha Besar dan Maha Mulia berfirman kepada para malaikat-Nya – padahal Dia lebih mengetahui - : “Lihatlah shalat hamba-Ku, ia menyempurnakan atau mengurangi. Jika shalat itu sempurna maka dicatatlah kesempurnaan baginya. Jika ia kurang dalam shalat itu barang sedikit, maka Allah berfirman :”Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai shalat sunnat? “Jika ia mempunyai shalat sunnat maka Allah berfirman: “Sempurnakanlah bagi hamba-Ku akan fardhunya dari sunnatnya” Kemudian amal-amal itu diambil seperti itu ( Hadist Qudsi-Abu Dawud )