Rabu, 21 Mei 2008

Meninggalnya Orang Mukmin

“Perhatikanlah tiga hal pada mayit saat kematiaannya : jika keningnya berpeluh , kedua matanya mengeluarkan airmata, dan aroa wanginya menyebar, maka itu adalah rahmat dari Allah yang turun kepadanya. Jika ia mendengkur seperti dengkuran anak unta yang tercekik, warna kulitnya padam, dan kedua sudut bibirnya berbusa, maka itu adalah adzab dari Allah yang ditimpakan kepadanya” (HR. At-Tirmidzi)

“Dosa-dosa orang mukmin itu asih tetap berada padanya, lalu ia melepaskanny saat kematiannya”. Yakni, di beri balasan sehingga keningnya berpeluh karenanya. Menurut sementara ulama, kening berpeluh karena malu kepada Tuhannya, ketika melakukan perbuatan yang menyelisihi-Nya, karena bagian bawah tubuhnya telah ati. Yang tersisa hanyalah kekuatan kehidupan dan gerakannya yang di bagian atas, serta malu tapak di kedua matanya, dan itulah waktu malu. Sedangkan orang kafir buta terhadap semua hal ini. Sementara ahli tauhid yang fasik, terlalaikan dari hal ini karena perhatiannya tersibukkan pada adzab yang sedang dirasakannya menjelang kematiannya. Peluh yang nampak hanyalah bagi orang yang mendapatkan rahmat. Sebab, tidaklah seorang wali, ash-shiddiq, dan orang yang berbakti, elainkan merasa malu kepada Tuhannya, disertai dengan kabar gembira, anugerah dan kemurahan.

Tidak ada komentar: