Minggu, 18 Mei 2008

Tobat Nabi Musa

Ketika nabi Musa a.s bermunajat kepada Allah , yaitu meminta kepada Allah untuk melihat Zat Allah, meskipun Allah telah mewahyukan kepadanya bahwa semua yang hidup tidak akan mampu melihat Allah, Namun nabi Musa a.s tetap ingin melihat Allah. Allah berfirman

وَلَمَّا جَاء مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَن تَرَانِي وَلَـكِنِ انظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ موسَى صَعِقًا فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ

Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Rabb telah berfirman (langsung kepadanya), berkatalah Musa: "Ya Rabbku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Rabb berfirman: "Kamu sekali-kali tak sanggup untuk melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap ditempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Rabbnya menampakkan diri kepada gunung itu , dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang pertama-tama beriman".(QS.7:143)

Allah berfirman kepada nabi Musa a.s dalam sebuah hadist qudsi

“Wahai Musa. Engkau sekalipun tidak dapat melihatKu. Sungguh makhluk hidup pasti mati melihatKu. Yang kering menjadi kering kerontang. Yang basah pasti bertaburan. Yang dapat melihatKu hanyalah para penghuni surgayang pandangannya tidak akan mati, dan tubuhnya tidak akan hancur binasa” ( Hadist Qudsi; Hakim )

Nabi Musa berkata, “Tuhanku, tidak ada sekutu bagiMu. Sesungguhnya, melihat-Mu kemudian mati lebih aku sukai daripada aku hidup dan tidak pernah melihat-Mu. Tuhanku sempurnakanlah nikmat, anugerah, dan kemurahan-Mu kepadaku dengan mengabulkan permintaanku ini. Dan aku rela mati setelah itu”

Ketika Allah yang Maha Pengasih dan Penyayng mengetahui keinginan keras hamba-Nya, Musa a.s agar permintaannya dikabulkan, Allah berfirman, “pergilah, lalu lihatlah batu yang ada di puncak bukit itu”

Musa pun melakukannya. Ketika Musa telah beradda di puncak bukit di atas batu, Allah memrintahkan para penghuni langit pertama hingga ketujuh yang diawali oleh pasukan malaikat penghuni langit bumi. Allah berfirman kepada mereka, “Tampakkanlah dirimu kepada Musa dan melintaslah dihadapannya”

Seluruh malaikat penghuni langit bumi pun menampakkan diri dan melintas dihadapan Musa sambil bertasbih dan bertahlil memuji Allah dengan suara yang sangat keras bagaikan guntur yang menggelegar dahsyat. Setelah itu giliran malaikat penghuni langit kedua yang menampakkan diri dan melintas dihadapan Musa dengan berbagai macam bentuk mereka. Ada yang berbentuk singa dan mengaum bertasbih dan bertahlil memuji Allah dengan suara yang menggelegar hingga Musa ketakutan da berkata “Ya Tuhanku, aku sungguh menyesal atas permintaanku. Ya Tuhanku, selamatkanlah diriku dari puncak bukit ini”

Pemimpin malaikat langit kedua pun menjawab “sabarlah wahai Musa. Apa yang engkau lihat hanyalah sebagian kecil dari permintaanu”

Selanjutnya Allah memerintahkan para malaikat penghuni langit ketiga untuk menampakkan diri dan melintas dihadapan Musa dengan berbagai bentuk. Ada yang berupa api menyala dan bergulung gulung . Dengan suara gemuruh , api bertasbih dan memuji Allah . Musa sangat ketakutan dan berputus asa untuk dapat tetap hidup. Pemimpin malaikat langit ketiga pun berkata, “Wahai anak imran, bersabarlah hingga engkau melihat sesuatu yang tidak sanggup engkau lihat”

Setelah itu Allah memerintahkan para malaikat penghuni langit keempat untuk turun menampakkan diri dan melintas dihadapan Musa dalam bentuk kobaran api. Seluruh tubuh mereka berbentuk salju. Suaranya gemuruh menggelegar mengumandangkan tasbih dan tahmid, dengan suara yang berbeda beda yang belum pernah didengar oleh Musa. Pemimpin malaikat itupun berkata kepada Musa “Wahai Musa, bersabarlah atas apa yang telah engkau minta”

Demikianlah setiap pasukan penghuni langit pertama hingga ketujuh menampakkan diri mereka dan melintas dihadapan Musa yang sedang berada di puncak sebuah bukit diatas batu.

Dikisahkan bahwa malaikat penghuni langit ketujuh menampakkan diri dihadapan Musa dengan membawa tombak dan anak panah sebesar pohon kurma. Ujungnya berupa api yang sangat menyilaukan. Setiap benda yang tersentuh pasti musnah terbakar . Musa ketakutan, seraya berkata kepada Allah “Wahai Tuhan-Ku, ingatlah aku. Dan jangan lupakan diriku adalah hamba-Mu. Kiranya aku tidak akan selamat dari tempat ini, jika aku keluar aku akan terbakar. Dan jika aku tetap disini aku akan mati”

Pemimpin malaikat yang melintas dihadapan Musa berkata “dirimu nyaris dipenuhi rasa ketakutan,hatimu nyaris terlepas inilah tempat dudukmu untuk elihat Tuhan-Mu”

Terakhir turunlah malaikat jibril,mikail, dan israfil, dan para malaikat penjaga Arsy dan Kursi Allah seraya berkata “Wahai hamba Allah yang telah melakukan kesalahan fatal. Apa gerangan yang menyebabkan engkau naik ketempat ini? Bagaimana engkau meminta kepada Tuhanmu untuk menampakkan diri agar engkau dapat melihat-Nya?”

Musa pun menangis menjadi-jadi hingga kedua lututnya berbenturan gemetar ketakutan dan persendian tubuhnya serasa akan terlepas semuanya. Ketika Allah melihat Musa yang sangat kritis ketakutan, maka Allah memperlihatkan kaki Arsy, hingga Musa dapat bersandar dan menenangkan hatinya. Malaikat israfil pun menghampiri Musa dan berkata, “Wahai Musa, demi Allah sesungguhnya kami pemimpin para malaikat karena takut belum pernah mengangkat pandangan kami ke arah Arsy sejak kami diciptakan. Apakah yang memaksamu untuk melakukan permintaan itu?”

Musa berkata “Wahai israfil aku ingin mengetahui keagungan Tuhanku yang belum aku ketahui”

Allah azza wa jalla memberitahukan kepada tujuh lapis langit, “Sesungguhnya aku akan menampakkan diri di bukit”

Karena itu bergetarlah bumi, langit, gunung-gunung, matahari, bulan, bintang-bintang, awan, surga, neraka, lautan dan para malaikat. Semuanya sujud dan bertasbih kepada Allah, sedang Musa memandangi sebuah bukit.

Ketika Tuhannya menampakkan diri kepada gunung, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali dia berkata “Mahasuci Engkau , aku bertobat kepada Engaku dan aku orang yang pertama-tama beriman”

Batu tempat Musa duduk pun terbalik dan menutupi Musa seolah-olah seperti kubah yang melindungi Musa agar tidak terbakar karena cahaya Allah

Tidak ada komentar: